Tiga puluh enam mahasiswa dari S1 dan S2 Arkeologi berkolaborasi untuk membuat pameran sebagai bagian dari tugas akhir kuliah mereka, yaitu Pengantar Pameran Museum (S1) dan Perancangan dan Pelaksanaan Pameran (S2). Tema yang kali ini diambil adalah “Super (Me)” yang terbagi dalam beberapa sub-tema, yaitu “Super Leaves” tentang teh  yang  punya banyak cerita dalam  berbagai tradisi.  “Super hunter” dari Lamalera  yang taat menjaga tradisi berburu, walau banyak tantangan. Kemudian,   ada kreasi-kreasi yang luar biasa dari anak manusia, dikemas dalam sub tema “Super  Scent” karya  para perfumer yang diandalkan banyak orang untuk meningkatkan penampilan dan status sosialnya. Filosofi  sangkan paran ning  dumadi  yang diciptakan  Sultan Hamengku Buwono I telah menjadikan Yogyakarta istimewa sedemikian rupa dikemas dalam sub tema “Super City“. Sub-tema “Super Freedom” bercerita tentang kreasi kaum Hippies untuk menyuarakan gagasan kebebasan mereka.
Tantangan, mendorong manusia melakukan inovasi, sehingga menghasilkan prestasi yang super.  Rekayasa iklim menghasilkan karya yang layak diberi apple-ause, dikemas dalam “Super Apple“.  Sementara penemuan teknologi flash frying  telah menghasilkan mie instan yang mampu mengatasi kelaparan dan kini menggengam dunia, dihadirkan dalam sub tema “Super Fast ‘N Delicious“.
Pameran tersebut diselenggarakan di selasar Gedung Margono, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, dari tanggal 22-24 Mei 2017, pada jam kerja. Silakan berkunjung!