Nunuk: Alumnus yang Arsiparis

Nunuk Dwi Hastuti Setyawati adalah salah satu alumni Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra UGM (kini Prodi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM). Perempuan kelahiran Surakarta 58 tahun lalu ini menamatkan pendidikan dasar dan menengah di Surabaya dan masuk di Prodi Arkeologi FS-UGM melalui jalur PMDK tahun ajaran 1986/1987 dan menyelesaikan studi tahun 1994.

Semasa mahasiswa, Nunuk aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan baik di Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA) maupun kelompok pecinta alam FS UGM “Kapalasastra”.

Setelah lulus  S-1, Nunuk mulai bekerja sebagai PNS tahun 1997 di Dinas Pendidikan Propinsi DIY dan kemudian Pemerintah Kota Yogyakarta. Tahun 2007 ia diangkat sebagai arsiparis bersamaan dengan diterimanya beasiswa dari Biro Perencanaan dan KLN Kemendiknas untuk pendidikan pada Magister Akuntasi UGM Konsentrasi Sektor Publik. Pendidikan lanjuta ini diselesaikannya tahun 2009.

Sebagai arsiparis, perempuan yang gemar memasak dan berkebun ini mengawali karir dalam jabatan Arsiparis Terampil Pelaksana Lanjutan, kemudian berturut-turut menjadi Arsiparis Penyelia, Arsiparis Ahli Muda, dan terakhir Arsiparis Ahli Madya dalam pangkat/golongan ruang IV/c. Sebagai arsiparis profesional, tahun 2015 ia meraih Juara 1 Arsiparis Teladan Tingkat Provinsi yang kemudian mewakili DIY dan menjadi finalis Arsiparis Teladan Tingkat Nasional.

Tidak melupakan ilmu-ilmu yang dipelajari di bangku kuliah, Nunuk menggabungkan ilmu kearsipan, ilmu arkeologi, dan ilmu ekonomi dalam profesinya sebagai arsiparis. Hal ini dibuktikan dengan karya-karyanya yang sampai saat ini telah menjadi referensi bagi para peneliti dan penulis tentang kearsipan. Beberapa tulisannya dimuat di Majalah Ayodya (Diskominfo Kota Yogyakarta) dan Majalah Arya (Arsip Kota Yogyakarta). Karyanya berjudul “Peran Perempuan dalam Pembangunan” menjadi juara ke-3 lomba menulis artikel HUT Dharmawanita Persatuan Kota Yogyakarta tahun 2016, sementara Surat Untuk Ayah menjadi juara 1 lomba menulis surat dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2017.

Puluhan buku inventaris arsip dan daftar arsip statis karya Nunuk sudah diterbitkan sebagai upaya sarana temu balik (finding aid) arsip statis milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta untuk layanan bagi pengguna, termasuk tulisan yang merekonstruksikan sejarah kelembagaan dan organisasi pada masa lalu berdasar arsip. Beberapa terbitan jenis ini antara lain adalah “Inventaris Arsip Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik Tahun 2000-2005” (2016), “Inventaris Arsip Dinas Tata Kota Kodya DATI II Yogyakarta Tahun 1988-2001” (2019), “Guide Khasanah Arsip Lembaga Kearsipan Daerah Kota Yogyakarta” (2022), “Inventaris Arsip Kantor Urusan Umum Kotapraja Yogyakarta Tahun 1950-1958” (2023). Dalam kurun waktu tahun 2007-2023 Nunuk juga telah menyusun puluhan regulasi terkait kearsipan yang sampai saat ini masih digunakan.

Terbitan lainnya sebagai arsiparis adalah buku berjudul S.H. Mintardja, Legenda Cerita Silat Tanah Jawa (2016), Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta Penjaga Kedaulatan Republik Indonesia (2018), Balaikota Timoho Yogyakarta Keberadaan untuk Keberdayaan (2018), dan  Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta dari Masa ke Masa 1960-2020 (2020). Sejak tahun 2019 hingga 2023 ia juga menulis buku berbasis arsip yang disebut Naskah Sumber Arsip (NSA). NSA yang sudah diterbitkan adalah: Upacara Sekaten di Yogyakarta (terbitan tahun 2019, ISBN: 978-602-71883-9-6), Kotapradja Yogyakarta Tahun 1950-1965 Pasca Revolusi Fisik (terbitan tahun 2020, ISBN: 9 786239 530600), dan Dua Abad Kota Yogyakarta dalam Khazanah Arsip (diterbitkan tahun 2022, ISBN: 9 786239 530624).

Pada tahun 2015 Nunuk menyusun Naskah Akademik Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Kearsipan yang pada akhirnya disahkan oleh DPRD Kota Yogyakarta menjadi menjadi Perda No. 3/2017 tentang Penyelenggaraan Kearsipan.

Aktivitas lainnya sebagai arsiparis adalah pengembangan profesi. Dalam bidang ini, Nunuk aktif sebagai pembicara dalam forum-forum kearsipan berskala regional dan nasional, serta menjadi tutor pada Program D-4 Sistem Informasi dan Kearsipan Universitas Terbuka.

Kecintaaannya kepada dunia arsip ia dedikasikan bersama timnya membawa Pemerintah Kota Yogyakarta menjadi lembaga kearsipan terbaik tingkat nasional dari tahun 2013-2023. Kemudian, dengan menggandeng akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, Fakultas Teknik UGM, DPAD DIY, serta Pura Pakualaman,  tahun 2025 lembaga ini mampu menorehkan prestasi dengan dinyatakannya arsip-arsip Pemerintah Kota Yogyakarta tentang Kawasan Kotabaru Tahun 1916-2023 dan tentang Konperensi Colombo Plan 1959 sebagai Memori Kolektif Bangsa. Ketetapan tersebut dianugerahkan oleh ANRI pada tanggal 22 Mei 2025 bersamaan dengan Peringatan Hari Kearsipan Nasional Ke-54 di Jakarta.

 

Penulis: N.

Editor: Sektiadi

Tags: alumni

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*